Coconut Fruit for health benefits

Cerita Sex - Tante Tak Lagi Sombong Setelah Keenakan Ku Entot

www.wahana303.com


Cerita Sexs – Udara pagi ini terasa sejuk sekali, seakan menyambut baik datangnya hari Minggu ini. Secerah wajah tante Ivone yg tengah bercengkrama dengan bunga bunga ditaman. Meskipun nampak angkuh, namun kecantikan wajahnya tak dapat disembunyikan.

Aku baru saja selesai mandi dan berniat ngeteh diteras rumah sambil menghirup udara pagi yg segar. Akan tetapi mataku melihat tante Ivone tengah asyik menikmati keindahan bunga ditaman depan rumah. Dengan gaya ala petani bunga Cibodas, tante Ivone nampak srius mmperhatikan tanaman itu. ” Pagi tan ” sapaku. ” Hmm… ” balasnya tanpa berpaling dari rumpunan bunga. ” Mau aku buatin minum nda tan!? ” tanyaku lagi setengah menawarkan jasa. ” Nda usah!! ” jawabnya juga seraya membelakangiku. Aku tak melihat tante Rita, Hendri ataupun Nita pagi ini. ” Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati.
Aku kmbali memperhatikan tante Ivone yg membelakangiku. Mulai dari betisnya yg putih mulus meskipun nampak kurus, pahanya yg lebih mulus dari betisnya, bokongnya meskipun terbalut clana pendek, namun trlihat jelas lekukannya. ” Coba dia bisa aku tiduri sperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati. Belum habis lamunanku,tiba tiba kulihat tubuh tante Ivone terhuyung lemah ingin tersungkur. Dengan cepat aku mloncat dan memegangi tubuhnya yg nyaris tersungkur itu, meninggalkan sisa lamunan cabulku.
Kurangkul tubuhnya yg mulus dan terlihat lemas sekali. “Ga papa kan tan??” tanyaku penuh rasa khawatir, sraya memapah tubuh tante Ivone. “Kepalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone lemah. “Ya udah, istirahat aja didalam” saranku sambil terus memapahnya ke dalam rumah. “Akhirnya aku bisa merangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karena mampu merangkul tubuh si angkuh trsebut.
Setelah brada didalam rumah, dengan perlahan kududukan tante Ivone disofa ruang tamu. Dengan menarik nafas tante Ivone duduk dan bersandar pada sandaran sofa. Stelah itu aku melangkah meninggalkannya sendiri. Tak brapa lama aku kembali dngn segelas air hangat dan menghampiri tante Ivone yg tengah bersandar disandaran sofa. “Minum dulu tan, biar enakan!” ujarku sambil menyerahkan gelas brisi air hangat yg kubawa. Tante Ivone pun meminum air hngt yg kuberikan. “Makasih ya Fad” ucapnya lemah sambil meletakan gelas dimeja yg ada didepannya.
“Kepalanya masih pusing ga tan!?” tanyaku. Tante Ivone hanya menganggukan kepalanya. “Mau dipijatin ga!?” tanyaku lagi. “E, em” jawab tante Ivone perlahan seakan tengah menahan sakit. Aku pun sgera memijat mulai dari kepalanya dngn prlahan lahan, kemudian dahinya yg dia bilang merupakan pusat rasa sakitnya. “Wah, knapa tante Fad!?” tanya Nita yg baru saja pulang. “Tadi si tante hampir jatuh, kepalanya pusing Nit!” jawabku. ” Trlalu capek kali!? ” ujar Nita sambil melangkah kedapur. “Dah aga mendingan Fad” jelas tante Ivone dengan mata terpejam, menikmati pijatan pijatan jariku. Terasa hangat dahinya bersamaan dngn rasa hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma tubuh tante Ivone terasa menusuk kedua lobang hidungku. Mmbuat aku ingin lebih lama lagi memijat dan dekat dngnnya.
“Masuk angin kali tan, dahinya agak hanget ne!? ” jelasku, berupaya memancing agar niatku tercapai. “Iya kali? “ujarnya pula, seakan mngerti akan arti ucapanku. Membuatku makin brani lebih jauh. “Mau dikerikin ga!?” tanyaku dngn penuh haraf kepadanya. “Memang kamu bisa!?” tante Ivone balik brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar tak karuan. “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone berubah fikiran lagi. “Ya udah, tapi dikamar ya…, ga enak disini” pinta tante Ivone. Membuat hatiku brdebar makin cepat. Dengan perlahanku papah dia melangkah mnuju kamarnya. Akupun berusaha untuk menahan dan menenangkan hatiku. Yang mulai dirasuki niat dan fikiran kotorku.

Agen Bola Terpercaya - Setelah berada didalam kamar, kusarankan agar dia istrahat diranjangnya. Tante Ivone pun merebahkan tubuhnya seraya bernafas panjang. Seolah olah ada beban berat yg dibawanya. Aku segera berlalu mengambil obat gosok dan coin untuk mengerik tubuh tante Ivone. Setelah kudapati smua yang kubutuhkan, aku kembali menghampiri tante Ivone yg tengah menanti. Dengan membranikan diri aku memintamya agar dia mlepaskan pakaian yg dipakainya. Dia pun perlahan melepaskan pakaian atau baju yg dipakainya. Sehingga tante Ivone kini hanya mngenakan bra yang berwarna pink dan clana pendek saja. Ada getaran hangat menjalari sluruh tubuhku, saat menyaksikan tante Ivone mmbuka bajunya. Hingga membangunkan kejantanan dan hawa nafsuku. Yang memang telah mengendap dibenakku sejak awal, ketika memprhatikan dia ditaman.
Dengan prasaan yg tak mnentu dan dibayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap …
..usap punggung mulus yg mmblakangiku, dngn hati hati sekali. “Tali branya dibuka aja ya tan??” pintaku pnuh haraf sambil trus mngusap dan mengerik punggung bagus dihadapanku. “Iya… ” jawabnya lirih.

Agen Judi Terpercaya - Menahan kerikan dipunggungnya, entah sakit atau geli aku tak tau. Yang pasti tanganku sgera melepaskan kait tali branya, sehingga mmbuat branya mlorot mnutupi sbagian payudaranya yg bulat dan berisi. Sperti payudara milik gadis kebanyakan. Stelah tiada lagi penghalang dipunggungnya, akupun membalurinya dngn minyak gosok. Dan jari jemarikupun menari membentuk garis dipunggung tante Ivone.
Sambil sekali kali mataku melirik kearah payudaranya yg brusaha ditutupi dngn bra dan kedua tlapak tangannya. Tapi hal trsebut membuatku smakin terangsang didorong rasa penasaran yg tramat. Smentara tante Ivone hanya terdiam sraya memejamkan matanya yg bulat dan indah. ” Pelan pelan ya Fad!? ” pintanya masih dngn mata yg terpejam. Tiba tiba pintu kamar prlahan terbuka, nampak Nita tengah brdiri dimuka pintu. “Tan aku mo kerumah teman dulu ya!?” ujar Nita berpamitan sraya matanya mlirik kearahku. “Iya Nit… ” balas tante Ivone tanpa brpaling kearahnya. Kemudian scara prlahan Nita menutup pintu kembali dan brlalu pergi.
Jari tanganku mulai nakal terhadap tugasnya, jariku terkadang nyelinap dibawah ketiaknya berusaha meraih benda yg bulat dan padat brisi yg ditutupinya. Tapi tangan tante Ivone terkadang berusaha menghalanginya, dngn merapatkan pangkal lengannya. “Jari kamu nakal ya Fad!? ” ucap tante Ivone stengah berbisik seraya mlirik ke arahku. Membuatku trsipu malu. “Habis ga kuat sich, tan…” jawabku jujur. Tapi tante Ivone malah melepaskan branya shingga kini payudaranya nampak polos tanpa plindung lagi.
Dan langsung menjadi santapan kedua mataku tanpa brkedip. Langsung mmbuat hatiku brdebar debar menyaksikan pemandangan trsebut. “Sekarang bisa kamu plototin pe puas dech!!” ujar tante Ivone tak lagi menutupi buah dadanya dngn kedua telapak tangannya lagi. Jantungku terasa bgitu cepat brdetak dan mmbuat lemas sluruh persendianku. Kontolku perlahan tapi pasti mulai brdiri tegak mengikuti dorongan hasratku.
“Memang dah selesai ngeriknya Fad!?” tegur tante Ivone mengingatkanku. Membuat aku segera melanjutkan prkerjaanku yg trtunda sesaat. Hampir seluruh bagian belakang tubuh tante Ivone telah kukerik dan brwarna merah brgaris garis. Hanya bagian bokongnya yg luput dari kerikanku karna terhalang dngn clana pendek serta CD yg dikenakannya. Tapi belahan bokongnya telah puas kuplototin.
Akhirnya pekerjaanku selesai juga. Kemudian dngn prlahan jari jariku memijati pundaknya. Tante Ivone menundukan kepalanya, sekali sekali trdengar suara dahak dari mulutnya. “Sudah Fad!” perintahnya, agar aku menyudahi pijatanku.

Dengan perasaan malas akupun menghentikan pijatanku dan sgera mmbrsihkan sisa sisa minyak dikedua tlapak tngnku. ” Cuci tanganmu dulu biar bersih sana!!” pinta tante Ivone skaligus printah. Akupun branjak pergi kekamar mandi yg memang ada didalam kamar trsebut. Stelah usai mncuci sluruh tanganku hingga bnar benar bersih. Akupun kembali menghampiri tante Ivon yg tengah telentang diatas ranjang masih dngn keadaan separuh bugil. Sperti saat aku tinggalkan kekamar mandi. Hingga payudaranya yg bulat dan brisi nampak membusung besar didadanya, dngn puting yg brwarna coklat susu. “Ayo Fad, kamu mau mainin ini kan!?”. “Aku juga mau kok!?” ucap tante Ivone sambil mremas salah satu payudaranya hingga putingnya mnonjol kearahku. Akupun mndekat menghampirinya dngn perasaan nafsu. Membuat kontolku kian brdiri dan mngeras kencang dibalik clanaku.
Akupun tak menunggu lebih lama, sgeraku remasi payudaranya yg mnantang. Tante Ivone brgelinjang saat telapak tanganku mendarat dan meremas kedua payudaranya. ” Achh.., iya Fad trussss ” rintihnya prlahan. Jari jemariku kian liar mremasi sluruh daging bulat yg padat brisi. JariQ juga memainkan putingnya yg mulai mngeras. ” Iya,.., ayo diisep Fad.., aaaayooo “pinta tante Ivone dngn nafas taj tratur. Akupun sgera mnjilati dan mengisapi puting payudaranya. “Aduhhh…, enaaaak, trusss….” desah tante Ivone sraya mmegangi kpalaku. Aku semakin brnafsu dngn puting yg kenyal sperti urat dan menggemaskan. Sementara tante Ivone smakin mendesah tak karuan. Tangan kananku meluncur kearah selangkangan dibawah pusar, trus mnyusup masuk diantara clana dan CD tante Ivone. Hingga jari jariku trasa mnyentuh rumput halus yg cukup lebat didalamnya. Tante Ivone mmbuka pahanya tak kala jari tlunjukku brusaha masuk kedalam lobang yg ada ditengah bulu bulu halus miliknya. “Aowww…” jerit kecil tante Ivone saat tlunjukku brhasil memasuki lobang memeknya. Dia pun mnggeliatkan tubuhnya penuh gairah nafsu. Smentara kontolku smakin mngeras hendak kluar dari bahan yg mnutupinya.

Agen Judi Terpercaya - Cukup lama jari tlunjukku kluar masuk didalam memek tante Ivone, hingga lobang itu mulai terasa basah dan lembab. Sampai akhirnya tangan tante Ivone menahan gerakan tanganku dan meminta menyudahinya. “Aaaachhh.., udaahhh., Faddh.., aaachh” rintih tante Ivone. Akupun menarik tanganku dari balik clananya dan mlepaskan putingnya dari mulutku.
“Buka pakaianmu dong, Fad!!” seru tante Ivone sraya bangkit dan melepaskan clana pendek serta CDnya. Sehingga dia bugil dan nampak rumput hitam ditengah selangkangannya yg baru saja ku obok obok. Akupun mlepaskan smua pakaianku dan bugil sperti dirinya.
Dengan senyum manis kearahku, tante Ivone mendekat dan brjongkok tepat didepan slangkanganku. “Aouw, gede banget..!!” seru tante Ivone sraya tlapak tangannya mraih kontolku yg telah brdiri dan keras. Dengan tangan kanan dia memegang erat batang kontolku, sedangkan telapak kirinya mengelus elus kpalanya. Hingga kepala kontolku trasa brdenyut hangat. Kmudian dimasukan kontolku kedalam mulutnya sraya matanya mlirik ke arahku. “Agghhh… “aku mlengguh tak kala sluruh kontolku tnggelam masuk kedalam mulutnya. Darahku brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. Aku hanya dapat memegangi kpala tante …
…Ivone, mremas serta mngusap usap rambutnya yg ikal sebahu. Smentara tante Ivone smakin liar, sbentar mngulum dan mngemud seakan dia ingin melumat sluruh kontolku. Trnyata dia lebih buas dari tante Rita. Trkadang dia mnjilati dari batang hingga lobang kencing dikpalanya. ” Aaaaaaa… ” erangku menahan rasa nikmat nan tramat. Trasa tubuhku melayang jauh tak menentu.
Entah brapa lama tante Ivone mngemut, mnjilat dan mngulum kontolku. Yg jelas hal ini membuat tubuhku brgetar dan hampir kejang. ” Gantian dong tan, aQ juga mau jilatin memekmu! ” rengekku, hampir tak mampu mnahan nafsuku. Ingin rasanya memuntahkan keluar sebanyak banyak. Agar tante Ivone mandi dngn air maniku.
Tante Ivone sgera bangkit brdiri meninggalkan kontolku yg masih brdiri tegak. Kemudian aku mminta agar dia duduk dikursi tanpa lengan yg ada. Akupun brjongkok menghadap memeknya yg dihiasi bulu lebatnya.

Kedua kaki tante Ivone tertumpu pada kedua bahuku. Maka mulutku mulai menjarah memek yg telah menganga terkuak jari jemariku, hingga nampak jelas lobang memek yg brwarna merah dan lembab. Lidahku pun mulai menjelajahi dan mnjilati lorong itu. “Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante Ivone saat lidahku brmain mnjilati lobang memeknya. “Aduuuhh,…, truuusss, lebihhh daallaaamm, aaah,… enaaakhh, agh, agh, aghhhh” rintihnya pula sambil mremas dan mnjambaki rambut dikpalaku. Lidahkupun smakin liar dan brusaha masuk lebih dalam lagi. “Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” suara tante Ivone tak karuan. Lidahku brhenti mnjilati dinding lobang memek, kini brpindah pada daging mungil sbesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yg brwarna merah dan basah dengan air mazinya dan air liurku.
“Aughh…..” suara tante Ivone sperti tersedak sambil merapatkan kedua pahanya, hingga mnjepit leherku, ketika ku isap itilnya. ” Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” ucap tante Ivone lirih. ” Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante Ivone sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yg trkulai lemas dibahuku.
Akupun melepaskan isapan mulutku pada itil tante Ivone dan bangkit berdiri dihadapannya dengan kontol yang masih tegak dan keras. Kemudian meminta tante Ivone agar bangkit dari duduknya. Kini aku yangg menggantikan posisinya duduk dikursi.

Agen Bola & Casino- Tante Ivone naik keatas pahaku dan tubuhnya menghadap kearahku, hingga tubuh kami saling berhimpitan. Kemudian tante Ivone membimbing kontolku masuk kelobang memeknya dengan jarinya. ” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Ivone ketika kontolku masuk menusuk memeknya. Tak lama kemudian bokongnya mulai turun naik, mengesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun mengimbanginya dengan memegangi pinggulnya membantu bokongnya turun naik. ” Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “. ” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivone tak karuan jika tubuhnya turun menenggelamkan kontolku dimemeknya.
” Aauwww, aku ga tahan ne Fadd,…, aaaauwww, yessss ” rintih tante Ivone raya menggerakan bokongnya dngn cepat. Akupun membalas reaksinya, dengan melumat lagi payudaranya .”Aaaaaawhhh……..”erang tante Ivone sambil menekan bokongnya lebih rapat dengan selangkanganku. Akupun mengejang menahan tekanan bokong tante Ivone. “Aaaachhhh…….” akhirnya aku tak mampu lagi mmbendung cairan kental dari dalam kontolku. Kamipun saling brpelukan dngn erat beberapa saat dngn brcampur peluh masing masing.
Steelah cukup lama kami berpelukan, kamipun bangkit dngn malas, enggan beranjak dari suasana yg ada. Setelah itu kamipun mandi membersihkan tubuh kami masing masing yg basah.

Subscribe to receive free email updates: